Sunday, February 1, 2015

MENGHALAU KEKUATAN JAHAT DALAM DIRI


Sumber : Markus 1:21-28
Penulis : P. Dedy.S


Tidak sedikit orang yang beranggapan bahwa kekuatan jahat itu berasal dari luar diri, bahkan karena kekuatan jahat itulah yang kerap kali mempengaruhi diri kita. Namun, apabila kita berani mengkaji lebih dalam, sesungguhnya kekuatan jahat itu berasal dari dalam diri kita sendiri. Kekuatan jahat yang ada di luar itu sesungguhnya hanyalah cerminan dari dalam diri kita sendiri. Maka, agar mampu menghalau kekuatan jahat dan pengaruhnya yang ada di luar, kita harus terlebih dahulu mampu menghalau kekuatan jahat yang berasal dari dalam diri sendiri. Sebab kekuatan jahat yang ada di luar sebenarnya sangat mudah untuk dihalau, namun siapakah yang mampu menghalau kekuatan jahat yang bersumber dari dalam diri kita sendiri.

Kekuatan jahat yang ada di dalam diri kita menjadi sangat kuat karena diri kita cenderung membangun benteng dan melindunginya, bukan mengusirnya. Hal ini dapat terjadi karena diri kita kurang dibiasakan dengan banyak melakukan latihan rohani, sehingga terbentuklah jarak pemisah antara relasi kita dengan Allah.

Kekuatan jahat dapat terus bercokol di dalam diri kita, apabila dalam diri kita sendiri tidak mempunyai keinginan untuk melawannya, bahkan menolak segala tawaran yang ditujukan ke dalam diri kita sendiri.

Kekuatan jahat akan tetap bertahan, apabila diri kita kurang menumbuhkan keinginan untuk mendengarkan bisikan suara hati yang murni. Suara hati dapat menjadi keliru apabila kita membiasakannya kepada jalan yang keliru. Sebaliknya, suara hati akan menjadi murni dan tepat jalan, apabila kita membiasakannya dengan jalan atau cara yang benar. Agar suara hati ini makin hari makin tajam, bahkan makin membantu dan mengarahkan hidup kita, haruslah banyak melatihnya dan mengolahnya.

Banyak berbagai latihan rohani yang dapat dilakukan seperti: membaca kitab suci, rajin bermatiraga, tiada hari tanpa hidup doa, mengikuti rekoleksi atau retreat, membaca bacaan rohani, pengolahan hidup batin, meditasi, kontemplasi dan latihan rohani yang lain. Memang tidak semua orang menaruh minatnya kepada kegiatan semacam ini, sebab kegiatan semacam ini cenderung menimbulkan kebosanan bagi orang tertentu, bahkan menimbulkan kesan tidak menyenangkan. Namun hal ini sangat berbeda dengan mereka yang mempunyai minat, bahkan menyadari akan pentingnya hidup rohani. Mereka yang menaruh minatnya kepada hidup rohani, selalu berusaha memelihara gaya hidup rohaninya dengan caranya sendiri, bahkan seringkali berkeinginan untuk belajar menumbuhkan kerohaniannya dari orang lain yang menurutnya dapat dijadikan sebagai pendamping rohani baginya.

Kejahatan dan kebaikan itu mempunyai perbedaan yang sangat tipis, sehingga kerap kali membuat seseorang menjadi dilema untuk menentukan jalan yang harus dipilihnya. Namun, bagi kita yang sudah terbiasa melatih berbagai latihan rohani, batin kita akan mengalami kemudahan dalam melakukan perbedaan keduanya. Semakin diri dan hidup kita terarah kepada Allah, semakin kita dimudahkan untuk melihat kebaikan yang berasal dari Allah sendiri.

Dengan demikian tidak ada kekuatan lain yang mampu menghalau kekuatan jahat dalam diri kita, selain kekuatan yang berasal dari persekutuan diri kita dengan Allah. Sebab diri kita ini sangat lemah dan tidak berdaya untuk menghadapi kejahatan yang bersemayam di dalam diri. Maka hanya mengandalkan kekuatan dari Allah, yang akan memampukan diri kita untuk menghadapi aneka kejahatan yang bersumber dari dalam diri kita sendiri. Kalau diri kita sudah mampu menghalau kekuatan jahat yang ada di dalam diri, maka secara otomatis kita akan dimampukan oleh Allah untuk menghalau kekuatan jahat yang berada di luar diri kita.

Apakah dengan menghalau kekuatan jahat, diri kita sudah terbebaskan dari kejahatan? Tentu tidak, kejahatan akan tetap terus mencoba mempengaruhi diri kita. Namun, apabila kita mampu menjaga diri dan hati dengan tetap menjalin persekutuan dengan Allah, maka kejahatan tidak akan mampu merasuki dan menguasai diri kita, sebab Allah berpihak kepada kita.
Sekarang kembali ke dalam diri kita masing-masing, adakah niat untuk menghalau kekuatan jahat yang berdiam di dalam diri kita? Jikalau terdapat niat dan minat untuk memperbaharui hidup rohani, niscaya kita akan dimampukan untuk menghalau segala bentuk kekuatan jahat yang ada di dalam dan di luar diri. 


No comments:

Post a Comment