Penulis : P. Dedy.S
Sumber : Lukas 3:10-18
Semakin mendekati Natal semakin ragam persiapan dilakukan termasuk kemeriahan. Apakah itu yang diharapkan oleh Sang Kerahiman Sejati? Kemeriahan yang diharapkan bukanlah yang nampak secara duniawi, melainkan seberapa luapan atas kegembiraan yang terjadi di dalam hati. Kita patut bergembira dan bersukacita karena kedatangan-Nya untuk mengantarkan kita dari manusia lama menuju manusia baru. Maka, lebih baik kita siapkan hati dengan penuh harapan dan sukacita daripada gemerlap gempitanya suasana duniawi (Bdk. Zefanya 3:14-18a). Sebab Dia pun akan menyambut kita dengan sukacita dan penuh harapan pula.
Tanda pribadi yang sedang merindukan kedatangan Tuhan, nampak dari kegembiraan dan kesukacitaan. Namun hendaknya semuanya itu tetap dilakukan di dalam Tuhan. Jika kegembiraan itu timbul karena kebaikan hati, hendaknya tetap ingat bahwa ada belaskasih Allah yang memampukan semuanya itu. Sehingga tetap menjaga diri kita di dalam kerendah-hatian. Dalam segala hal kita hendaknya pula tetap percaya akan belaskasih-Nya dan senantiasa bersyukur kepada-Nya di dalam doa. Dengan demikian ada damai di dalam hati kita berkat kesatuan diri kita dengan Sang Kerahiman Sejati (Bdk. Filipi 4:4-7).
Wujud atau bentuk kegembiraan perlu juga dibagikan kepada semua orang. Agar semua orang tidak hanya turut bergembira dan bersukacita, melainkan juga tahu bersyukur dan berterima kasih berkat karya belaskasih-Nya. Banyak cara dapat dilakukan untuk mewujudnyatakan kegembiraan itu, salah satunya dengan amal bakti. Dengan demikian kita akan tetap terjaga, jangan sampai terjatuh ke dalam kemewahan dan kesemarakan duniawi sehingga lupa bahwa kegembiraan dan kesukacitaan itu karena menyambut kedatangan Sang Raja Kerahiman bukan karena prestasi diri kita (Bdk. Lukas 3:10-18).
No comments:
Post a Comment