Penulis : P. Dedy. S
Pada artikel sebelumnya yang tertulis dengan judul “ IMAN YANG TAHAN UJI ” tentu mendatangkan banyak pertanyaan apakah benar bahwa Tuhan itu juga mencobai umat-Nya? Apakah cobaan itu bukannya datang dari si iblis sedangkan Tuhan hanya sebagai penolong? Apapun yang Tuhan mau buat, semuanya ada di luar kemampuan pikir manusia. Tidak seorang pun yang mampu menyelami hati dan pikiran Allah karena keterbatasan manusia. Hanya Tuhan yang mampu menyelami segenap pikiran dan hati manusia. Jadi, hak untuk mencobai atau tidak merupakan hak Tuhan. Sebagai manusia, kita hanya dapat menerima, mengalami dan merenungkannya.
Kalau iblis mencobai untuk menjatuhkan diri kita, karena si iblis mengetahui letak kelemahan diri manusia kita. Bahkan kerap kali si iblis mengutit dari belakang ketika Tuhan memberikan sesuatu kepada kita. Tujuan iblis dalam mencobai diri kita berbeda dengan tujuan Tuhan. Tuhan dalam mencobai diri kita dengan tujuan untuk menguji sampai seberapa kuat dan setianya iman yang ada di dalam diri kita. Sebagai contoh paling jelas adalah iman Abraham kalau dalam Islam dikatakan Ibrahim. Abraham bertahun-tahun lamanya menantikan janji Allah bahkan beratus tahun lamanya. Allah telah berjanji kepada Abraham bahwa akan diberikan keturunan sebanyak bintang di langit dan pasir di tepi laut, akan menjadi bangsa yang besar, nama Abraham akan termasyur di seluruh dunia, bahkan dijanjikan akan diberikan tanah yang berlimpahkan susu dan madu. Namun janji itu terus ditunggu Abraham sampai usia lanjut. Pada usia lanjut, baru Tuhan mengabulkan satu janji dan itu yang menjadi permohonan Abraham yaitu diberikannya satu keturunan dan diberikannya nama Ishak pada anaknya itu yang berarti anak perjanjian. Bukan hanya itu, Ishak sebagai anak satu-satunya hasil perjanjian antara Abraham dan Tuhan harus dikorbankan bagi Tuhan, namun Tuhan memberikan gantinya. Penggantian dari Ishak ke anak domba terjadi setelah Tuhan mendapati kesetiaan dan kesungguhan iman Abraham. Itulah cobaan Tuhan atas diri Abraham yang bertujuan untuk mengetahui sampai seberapa kuat dan setianya Abraham kepada Allah. Allah ingin tahu apakah dengan cobaan itu, Abraham tetap kuat dan setia atau malah murtad.
Dalam Doa Bapa Kami tertuliskan " jangan masukan kami ke dalam pencobaan..." kalau dalam bahasa Inggris dikatakan "temptation" atau "to the test" yang dapat berarti sebuah ujian berat yang bersinonim dengan aneka cobaan dan godaan. Ini mempunyai banyak arti, salah satunya cobaan dan godaan dari si jahat atau iblis. Ini menandakan sebuah permohonan untuk sebuah pertolongan atau bantuan dari Allah. Bukan berarti Allah tidak pernah menguji atau mencobai kita. Justru tanpa kita sadari sebenarnya Allah pun kerap kali mencobai kita melalui 3 TA : HARTA, TAHTA dan WANITA (simbol kenikmatan) yang harus dilawan atau dicegah dengan 3 AT: WADAT (hidup dalam kemurnian), MELARAT (hidup dalam kemiskinan) dan TAAT (hidup dalam ketaatan). Mungkin tanpa kita sadari, Tuhan memberikan kita rejeki berlimpah untuk melihat apakah dengan rejeki itu kita mampu beramal dengan orang lain yang membutuhkan atau justru kita makin mengejar dan memperbanyak untuk diri sendiri. Juga sebaliknya, Tuhan kerap kali membuat diri kita mengalami banyak kehancuran dalam ekonomi plus penderitaan hidup; dengan hal tersebut Tuhan ingin melihat apakah kita masih mau tetap setia kepada-Nya atau jatuh ke dalam kelaliman.
Jika seseorang belum pernah mengalami cobaan dari Tuhan, tidak akan dapat berbicara tentang hal ini. Sebaliknya, bagi kita atau mereka yang terus menerus mengalami cobaan ini, akan semakin mengetahui bagaimana ia atau seseorang itu harus bertahan di dalam imannya. Jadi, siapapun yang mengatakan bahwa Tuhan tiada pernah mencobai manusia, hal itu menunjukkan bahwa dirinya belum pernah mengalami cobaan dari Tuhan, bahkan mungkin pada saat itu dirinya sedang dicobai oleh Tuhan; Tuhan ingin mengetahui apakah orang tersebut mengerti atau tidak dirinya akan arti dari sebuah cobaan. Setiap orang perlu merenungkan akan makna di balik sebuah cobaan, untuk melihat seberapa jauh peran Allah di dalam perjuangan hidup diri kita dalam menumbuh-kembangkan iman yang kita miliki.
No comments:
Post a Comment