Sunday, January 4, 2015

PEMBERIAN ALLAH TERBAIK BAGIKU

Penulis :  Yohanes Setiaboedi

Tiada satupun dari manusia yang hidup di dunia ini sama sekali tidak pernah mengalami kebaikan yang berasal dari kemurahan hati Allah. Sekecil apapun, Allah pasti selalu memberikan yang terbaik bagi kita, sekalipun hal itu tidak pernah kita mintakan kepada-Nya dan tanpa pernah kita sadari pula. Namun Allah selalu mengetahui apa yang sesungguhnya kita perlukan, Dia selalu memperhitungkannya sesuai dengan batas kemampuan diri kita masing-masing. Apapun pemberian Allah itu, semuanya hanyalah semata demi kebaikan dan tanda cinta kasih Allah terhadap diri kita, yang tentunya begitu istimewa dalam pandangan Allah. Hanya sekarang kembali ke dalam diri kita masing-masing, adakah rasa syukur timbul spontan dari dalam hati kita sebagai tanggapan kita atas segala kebaikan hati Allah itu.

Pemberian Allah ini sungguh saya alami ketika menjelang penerimaan Sakramen Krisma (Sakramen Penguatan), tepatnya tahun 1990. Pada waktu itu masing-masing calon penerima Sakramen diminta menentukan nama yang akan diberikan Sakramen sebagai tanda penguatan dari Allah. Semua teman dekat, guru, pastor bahkan orangtua yang saya minta tentang nama yang cocok dengan diri saya, sama sekali tidak memberikannya selain menganjurkan agar saya berdoa dan memohon kepada Allah sendiri. Mereka menyarankan demikian, sebab semuanya yakin bahwa hanya Allah satu-satunya yang mampu memberikan yang terbaik bagi diri sendiri.
Semenjak mendapatkan saran tersebut, saya akhirnya datang kepada Allah dan memohon nama yang terbaik bagiku. Kebiasaan saya berdoa selalu menempatkan Kitab Suci dalam keadaan tertutup di depan Salib di antara dua lilin yang bernyala, lalu mengambil sikap duduk bersila, masuk ke ruang hati dan berkomunikasi dengan Allah. Seketika itu juga Kitab Suci terbuka dengan sendirinya pada Kitab Injil Yohanes dan cahaya lilin hanya menerangi bagian dari Yohanes 15:16 yang berbunyi

 " Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu ".

Melihat jawaban yang Allah sudah berikan, saya pun segera menyudahi doa saat itu sambil tiada hentinya bersyukur, bersujud menyembah dan memuji nama Allah, sebab kebaikan-Nya telah diturunkan kepada hamba-Nya yang hina dina.
Setelah memperoleh nama itu, saya segera datang kepada orangtua dan pastor paroki untuk menyampaikan nama yang sesuai dengan kehendak dan pemberian Allah. Sebagai konsekuensi atas nama itu, saya pun mencoba hidup sesuai dengan nama yang Allah sudah berikan, walau dipenuhi manis dan getir namun itulah yang terbaik menurut Allah bagiku. Oleh karena itu mengapa nama saya YOHANES, sebab hanya dialah murid yang paling dikasihi dan berkenan di hati Allah.

Pemberian terbaik dari Allah ini tentunya juga dialami oleh banyak orang tanpa terkecuali dan tanpa melihat siapa orang itu, dan apapun bentuk pemberian itu. Mungkin pemberian-Nya nampaknya tidak berarti dan terkesan sepeleh, namun itulah yang sudah Allah tentukan dan itu pula pilihan terbaik bagi kita menurut pandangan Allah. Apabila rahmat pemberian itu kita pelihara dengan baik, bahkan kita hidupi, maka tidaklah mustahil apabila suatu saat Allah membukakan mata hati, sehingga melihat apa yang semula terkesan tak berarti menjadi sangat berharga bagi keseluruhan hidup kita selama di dunia. Sebab melalui berbagai pemberian itu, sesungguhnya Allah mau menunjukkan bahwa diri-Nya tidak pernah jauh dari diri kita, Allah selalu hadir di dekat diri kita, bahkan Allah bersemayam di dalam lubuk hati kita sendiri. Hanya bagaimana cara kita membuat Allah menjadi tersenyum, kembali kepada cara kita masing-masing.


No comments:

Post a Comment