Thursday, May 14, 2015

DASAR HISTORIS BIBLIS NOVENA PENTAKOSTA

Penulis : P. Dedy. S


Setelah merayakan HARI RAYA KENAIKAN TUHAN, Gereja Katolik mengadakan peribadatan SEMBILAN HARI yang disebut Novena Pentakosta. Peribadatan ini bukanlah hasil perkembangan Gereja dalam menumbuh-kembangkan HIDUP DOA, ibadat ini justru berasal dari tradisi yang dilakukan oleh Jemaat Perdana.

Jemaat Perdana adalah jemaat yang pertama-tama menjadi pengikut Yesus Kristus, yang lahir dari Roh Kudus. Mereka inilah yang mempelopori atau penerus dalam pengembangan ajaran Kristiani. Hari lahirnya di saat peristiwa PENTAKOSTA atau yang sering disebut HARI KELIMA PULUH setelah KEBANGKITAN YESUS atau yang disebut PASKAH.

Ibadat ini dilakukan oleh Jemaat Perdana selama SEMBILAN HARI setelah Yesus naik ke surga. Kalau kita membaca Kitab Suci terutama setelah peristiwa kenaikan Yesus ke surga, kita tidak akan mungkin dapat menemukan kata SEMBILAN HARI. Ini dikarenakan memang Kitab Suci tidak menuliskan secara jelas tentang kata SEMBILAN HARI ini, namun sesungguhnya para rasul menyadari dan menerima pesan ini dari Yesus sendiri supaya pergi ke Yerusalem dan menunggu pemenuhan janji-Nya selama sembilan hari dan pada hari kesepuluh janji itu dilaksanakan. Karena pesan itu berasal dari Yesus sendiri sebelum naik ke surga, maka mereka pun melaksanakannya.

Dahulu para rasul selama sembilan hari berkumpul, bersatu dan bertekun dalam doa dan laku tapa sambil menantikan kedatangan Roh Kudus seperti yang telah dijanjikan oleh Yesus sendiri. Mereka yang hadir dan bersatu di dalam doa bukan hanya para rasul, melainkan juga para murid yang lain termasuk Maria Bunda Yesus (Bdk. Kisah Para Rasul 1:9-14). Kebiasaan ini bermula dari pelaksanaan pesan Yesus setelah naik ke surga, namun dalam perkembangan selanjutnya berubah menjadi tradisi yang harus terus menerus dirayakan setiap setelah 40 hari dan menjelang perayaan hari KELIMA PULUH. Maka sebagai pewaris, kita patut melaksanakannya dengan bertekun dalam doa dan laku tapa sambil menantikan Roh Kudus yang dicurahkan bukan hanya ke dalam diri kita, melainkan juga dalam diri setiap orang yang percaya akan Yesus Putra Allah. Doa sembilan hari inilah yang disebut NOVENA.

Dikatakan NOVENA PENTAKOSTA karena doa sembilan hari ini diperuntukkan dalam menyambut PERAYAAN PENTAKOSTA. PENTAKOSTA sendiri sekarang dipahami sebagai HARI RAYA MENGENANG PERISTIWA TURUNNYA ROH KUDUS ATAS PARA RASUL. Sedangkan pengertian asli dari PENTAKOSTA berarti HARI KELIMA PULUH setelah PASKAH. 40 hari setelah PASKAH, Yesus naik ke surga, sepuluh hari kemudian Yesus menggenapi janji-Nya yaitu mengirimkan dan mencurahkan Roh Kudus sebagai tanda perutusan dan penyertaan dalam mewartakan Kabar Sukacita. Karena pada hari kesepuluh akan terjadi peristiwa Pentakosta, maka sembilan hari sebelumnya dijadikan sebagai pekan penantian. Selama penantian itu para rasul berharap mendapatkan pencurahan ragam karunia Roh namun berasal dari Roh yang sama yaitu Roh Kudus. Seperti yang dipesankan oleh Yesus, maka selama sembilan hari itu mereka berkumpul untuk bertekun dalam doa dan laku tapa.

Karunia Roh yang dinantikan oleh para rasul itu disebut 7 karunia Roh ( Bdk. I Korintus 12: 1-11) yang meliputi:
  1. Roh untuk bernubuat
  2. Roh untuk mengadakan mukjizat
  3. Roh untuk pengetahuan
  4. Roh yang memampukan untuk menafsirkan dan membedakan ragam bahasa Roh
  5. Roh yang menyembuhkan
  6. Roh untuk berkata dalam hikmat
  7. Roh yang memberikan iman

Kata Pentakosta itu sendiri berasal dari kalangan para rasul untuk menyebut istilah HARI KELIMA PULUH (Bdk. Kisah Para Rasul 2:1-11). Peristiwa PENTAKOSTA yang terjadi pada saat itu diresmikan sebagai HARI BERDIRINYA GEREJA PERDANA, yang menjadi cikal bakal Gereja sampai jaman sekarang yaitu sebuah Gereja yang dibangun atas dasar para rasul dan mendapatkan berkat dari kuasa Roh Kudus. Karena itu Gereja menjadi hidup bukan karena banyaknya pengikut, melainkan karena Gereja sendiri dijiwai oleh Roh Kudus. Karena adanya Roh Kudus yang menjiwai Gereja, maka Novena Pentakosta ini juga sekarang diselenggarakan bersama dengan Perayaan Ekaristi selama sembilan hari itu, sebab keduanya, baik ekaristi maupun novena merupakan satu bagian yang tidak dapat terpisahkan.



No comments:

Post a Comment