Penulis : P. Dedy.S
Hari Raya Semua Orang Kudus ini digunakan untuk mengenangkan kembali hidup dan perjuangan para kudus, yaitu mereka yang telah berjuang mempertahankan imannya akan Yesus Kristus sampai akhirnya meninggal dan menjadi martir. Penghormatan ini untuk mereka yang sudah diakui secara resmi oleh Gereja (Kanonisasi) sebagai beato atau beata, santo atau santa maupun para kudus lainnya yang belum diakui dan yang juga belum diketahui atau dikenal.
Untuk menjadi orang kudus atau martir kudus tidak harus menjadi seorang imam atau biarawan biarawati, melainkan bagaimana hidup seseorang terarah kepada Allah dan menjalin persekutuan dengan Yesus di dalam kebenaran untuk membela dan mempertahankan iman serta melawan kejahatan. Salah satu contoh para kudus yang bukan kalangan imam atau biarawan biarawati adalah Frederic Ozanam, Santa Monika dan lain-lain.
Hari raya ini bermula dirayakan di Gereja Timur untuk menghormati para saksi iman. Di Gereja Barat (Roma), pesta ini bermula pada tahun 609 ketika Paus Bonifasius IV merombak Pantheon menjadi sebuah gereja. Pantheon yaitu nama sebuah tempat ibadat orang kafir dalam menyembah dewa dewi Romawi. Gereja hasil rombakan ini diserahkan kepada Santa Perawan Maria dan Para Rasul pada tahun 610. Santo Yohanes Krisostomus pada tahun 407 menetapkan perayaan ini yaitu pada Minggu pertama setelah Pentakosta.
Perayaan ini jatuh pada tanggal 1 November setelah ditetapkan oleh Paus Gregorius III pada tahun 741 dan pertama kali dirayakan di Jerman. Maka perayaan ini tidak ada kaitannya dengan perayaan day of obligation yang ditetapkan oleh Paus Gregorius IV pada tahun 835.
No comments:
Post a Comment