Thursday, November 12, 2015

SETIA SAMPAI AKHIR - HARI MINGGU BIASA XXXIII TAHUN B 2015

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber :  Markus 13:24-32

Kata “ Setia “ merupakan sebuah kata yang sangat pendek, namun untuk memperjuangkannya tidak begitu mudah. Karena untuk membangun kesetiaan membutuhkan ketekunan, keuletan dan kesabaran. Orang yang tekun, orang yang ulet dan orang yang sabar adalah orang-orang yang mempunyai harapan, selalu menyandarkan segenap hidupnya hanya kepada pertolongan Allah dan percaya bahwa Allah akan datang melepaskan dirinya dari segala penderitaan hidup,  membawa keselamatan dan sukacita baginya. Hanya orang yang mampu bertahan sampai akhir akan memperoleh keselamatan yang ditawarkan Allah kepadanya (Bdk. Daniel 12:1-3).

Mereka yang tetap dan mau setia bertahan sampai kesudahannya haruslah memiliki dan mengenakan keutamaan teologal. Karena kita tidak mengetahui kapan keselamatan itu akan diberikan kepada kita. Yang dimaksudkan dengan keutamaan teologal yaitu iman, harapan dan kasih. Ketiga keutamaan tersebut akan nampak di dalam hidup doa, kesatuan di dalam ekaristi dan sikap tobat. Dengan hidup doa, kita menjalin relasi dekat (intim)dengan Allah. Di dalam ekaristi, kita bersekutu dan mempersatukan kurban hidup dengan Allah dan sesama. Dengan sikap tobat, kita berdamai kembali dengan Allah, sesama dan lingkungan. Dengan melakukan itu semua, segala dosa kita diampuni oleh Allah, selanjutnya kita diperkenankan memperoleh keselamatan yang dijanjikan Allah (Bdk. Ibrani 10:11-14.18).

Kesetiaan itu tidak cukup hanya dikatakan, karena itu Allah kerap kali membawa orang-orang yang ingin tetap setia kepada-Nya ke dalam banyak hal seperti: percobaan atau penderitaan hebat, pergulatan batin, aneka kesulitan, aneka kenikmatan, kemewahan hidup dan berbagai hal lain. Melalui itu semua, Allah mau melihat sampai sejauhmana kesetiaan dan cara kita mengenakan ketiga keutamaan itu. Jika ternyata diri kita tidak siap siaga di dalam doa, maka sesungguhnya diri kita belum siap menerima dan menyongsong kedatangan Allah yang menyelamatkan itu. Dialah Allah yang empunya Kerahiman Ilahi (Bdk. Markus 13:24-32). 


No comments:

Post a Comment