Sunday, November 15, 2015

HARI RAYA KRISTUS RAJA SEMESTA ALAM - TAHUN B 2015


KRISTUS SANG RAJA KERAHIMAN SEJATI 

Sumber :  Yohanes 18:33b-37
Penulis  : P. Dedy.S
Ketika kita mendengar kata “Raja”, pemahaman yang muncul pertama akan mengarahkan kita kepada sosok penguasa yang memerintah dengan kekuasaan atau tangan besi, duduk di atas singgasana yang megah dan bermahkotakan emas berlian. Ketika memandang Yesus, justru yang kita jumpai bukan seperti raja-raja dunia. Yesus justru bermahkotakan duri dan singgasana-Nya adalah salib. Segala perintah yang disampaikan bukan berupa kekuasaan, melainkan sebuah panggilan kepada pelayanan kasih yang mengarah kepada keadilan, kebenaran dan perdamaian. Maka timbullah pertanyaan “Benarkah Dia Raja?”
Raja-raja atau para pemimpin dunia kekuasaannya terbatas, sedangkan kekuasaan Allah dalam diri Yesus kekal abadi selamanya. Kekuasaan yang diterapkan-Nya terwujud di dalam pelayanan secara penuh (totalitas) dalam bentuk pengorbanan hidup bagi orang lain. Bukan mencari dan mengejar keselamatan bagi dirinya sendiri (Bdk. Daniel 7:13-14).

Kita pun mendapatkan gelar raja dan imam sejak dibaptis. Namun gelar yang kita terima tersebut bukanlah jabatan, melainkan tugas perutusan.  
Sebagai raja, kita diutus untuk rela dan tulus dalam melayani sesama. 
Sebagai imam, kita diutus untuk semakin bersemangatkan pengorbanan, terutama mengorbankan diri sendiri demi kepentingan dan kebaikan bersama. Segala bentuk pengorbanan itu disatukan dengan korban Yesus demi  keselamatan dunia. Agar dunia ini dipenuhi damai dan sukacita berlimpah (Bdk. Wahyu 1:5-8).

Dengan melaksanakan tugas sebagai raja dan imam, berarti kita turut menjadi saksi kebenaran. Kebenaran itu haruslah kita miliki lebih dahulu. Kebenaran itu sendiri adalah Allah Sumber Kerahiman Sejati atau Allah Yang Berbelaskasih. Kita dapat menghadirkan Allah Yang berbelaskasih itu melalui sikap rela berkorban bagi kepentingan bersama dan mengampuni kesalahan sesama. Sikap pengorbanan itu adalah wujud kasih. Kasih dan kebenaran itu saling terjalin satu sama lain. Maka, kalau kita mampu menunjukkan kasih kepada sesama, berarti kita pula menunjukkan kebenaran yang berasal dari Allah. Apabila setiap orang mengalami kasih dan kebenaran, berarti Kerajaan Allah sudah tercipta di dunia dan Allah sendiri akan merajai setiap manusia dengan kasih-Nya Yang Maha Rahim (Bdk. Yohanes 18:33b-37).


No comments:

Post a Comment