Saturday, February 25, 2017

TIDAK AKAN PERNAH SENDIRIAN

MINGGU BIASA VIII TAHUN A-1

Sebagai manusia normal, sangatlah wajar apabila ada berbagai kecemasan dan aneka kekwatiran di dalam perasaan diri kita. Ada banyak sebab mengapa timbul perasaan tersebut. Ketika semua perasaan itu muncul, pikiran yang timbul akan cenderung mengatakan bahwa Allah telah lupa, seolah menjauhi diri kita. Pertanyaannya apakah faktanya sungguh benar? Tentu saja tidak. Dalam kondisi apapun Tuhan tidak pernah meninggalkan diri kita sebatang kara (lihat. Yesaya 49:14-15). Kalau dari sisi manusia, bisa saja terjadi. Banyak hal yang membuat diri kita dijauhi oleh sesama; bisa masalah intern, bisa juga ekstern. Siapa yang tahu persoalannya, ya tentu diri kita sendiri.

Saturday, January 7, 2017

HARI RAYA EPIFANI

Kata Epifani berasal dari Bahasa Yunani yaitu “epiphaneia” yang berarti “untuk menampakkan diri”. Pada hari ini Gereja merayakan Hari Raya Epifani atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Melalui hari raya ini, segenap umat diajak merenungkan kembali penampakan diri Tuhan di dunia; yang pada saat itu menampakkan diri-Nya di Betlehem. Namun penampakkan Tuhan tidak hanya terjadi pada saat itu saja; setiap saat Tuhan menampakkan diri-Nya kepada segenap manusia. Tentu saja penampakkan Tuhan memiliki maksud dan tujuan tertentu yang ditujukan kepada setiap pribadi untuk dilaksanakan. Itulah yang dinamakan Misi. Salah satu misi yang dikehendaki Allah yaitu menyatukan segenap bangsa dan mewujudkan kedamaian demi kebesaran dan kemuliaan nama Allah. Misi ini pula yang ditujukan kepada Nabi Yesaya (lihat. Yesaya 60:1-6).

Wednesday, January 4, 2017

APAKAH ALLAH BERANAK?

Yesus tidak pernah diperanakkan. Sebab Yesus itu Allah yang menjelma bukan diperanakkan. Kalau diperanakkan prosesnya melalui Consummatum atau pembuahan melalui kontak fisik. Sedangkan proses mengandungnya Maria tanpa disertai kontak fisik. Di sinilah kuasa Allah. Memang secara akal manusia, hal itu tidak mungkin. Tetapi bagi Allah, semuanya adalah mungkin. Apapun Allah bisa lakukan, tidak seperti manusia.
Ketika Yesus terlahir dan hidup di dunia, bukan berarti Allah meninggalkan pengaturan jagad raya. Kemahakuasaan Allah itu tidak sama dengan kemahakuasaan manusia. Dimana Allah berada, Allah bisa mengatur segalanya.

Kalau seorang manusia tidak bisa melihat kuasa Allah, maka diri manusia masih belum mengenal dan percaya di dalam imannya tentang siapa itu Allah dan segala kuasa-Nya.

A. KALAU TUHAN BERANAK, YANG JADI BIDANNYA SIAPA?

Kitab Suci memang tidak menuliskan kronologi lengkap, karena Kitab Suci lebih menekankan kehadiran dan karya Yesus. Otomatis mengesampingkan hal-hal yang tidak terlalu penting.