Saturday, December 10, 2016

SUKACITA BERSAMA ALLAH

MINGGU ADVEN III (MINGGU GAUDETE) TAHUN A 2016

Hari Minggu ini disebut “Hari Minggu Gaudete”, yaitu hari yang penuh sukacita. Karena itu warna liturgi yang digunakan adalah warna merah muda sebagai simbol sukacita. Kesukacitaan itu terjadi selain karena Natal semakin dekat, juga karena Allah sendiri yang berinisiatif mendatangi setiap pribadi. Allah melakukannya karena ingin menunjukkan betapa besar cinta kasih-Nya kepada segenap ciptaan tanpa pandang bulu. Allah ingin kondisi baik yang semula pernah diberikan, tercipta kembali. Sehingga setiap pribadi semakin percaya bahwa Allah itu sungguh baik adanya (Lihat. Yesaya 35:1-6a.10).

Sunday, November 13, 2016

WEJANGAN AKHIR JAMAN

MINGGU BIASA XXXIII TAHUN C 2016
Kata “Wejangan” berasal dari bahasa Jawa yang berarti nasehat atau petunjuk. Dalam Minggu terakhir tahun liturgi ini, bacaan akan banyak mengatakan tentang akhir jaman yaitu saatnya Yesus datang kedua kalinya yang ditandai dengan ragam kehancuran dunia kecuali iman. Keduniawian dengan sengaja dihancurkan karena dampak negatifnya menjatuhkan moral manusia yang mengabdi kepada keangkuhan dan berbuat kejahatan. Dengan kedatangan-Nya kembali pada “Hari Tuhan”, Allah ingin membebaskan dan membawa keselamatan bagi mereka yang dengan sepenuh hati mencintai dan hidup bagi-Nya (lihat. Maleakhi 4:1-2a).

Sunday, October 16, 2016

DOA ORANG BERIMAN

MINGGU BIASA XXIX TAHUN C 2016

Doa merupakan media komunikasi antara manusia dan Allah. Manusia dapat menjalin relasi dan komunikasi dengan Allah jikalau dalam diri manusia terdapat iman. Kedekatan relasi di dalam doa bukan karena hanya demi sebuah kebutuhan, melainkan juga sebagai ungkapan syukur atas campur tangan Allah di dalam peziarahan hidup. Betapa sering Allah menolong manusia walaupun manusia tidak pernah memintanya. Allah melakukannya hanya demi kebahagiaan manusia sebagai ciptaan-Nya yang melebihi semua makhluk hidup. Dalam kehidupan, banyak simbol yang dapat digunakan manusia sebagai sikap dalam berdoa, seperti: mengangkat tangan dan duduk diam. Bukan hanya kerja saja yang membutuhkan kerjasama, dalam doa pun perlu kerjasama yakni kemauan saling mendoakan. Cara yang demikian inilah yang dikatakan doa komunal, artinya: didoakan bersama-sama dengan satu harapan yang sama (lihat. Keluaran 17:8-13).

Saturday, October 8, 2016

UCAPAN SYUKUR SEBAGAI UNGKAPAN IMAN

MINGGU BIASA XXVIII TAHUN C 2016


Iman tidak cukup hanya dimengerti sebagai ungkapan percaya, tetapi juga sebagai tanda penyerahan diri ke dalam tangan dan kuasa Allah. Iman adalah keutamaan adikodrati yang mutlak perlu bagi keselamatan. Iman dianugerahkan secara cuma-cuma oleh Allah kepada manusia sebagai bentuk tanggapan atas wahyu-Nya. Apabila iman itu diterima, dirawat, dihidupi dan dilaksanakan, maka iman akan memiliki kekuatannya dan berbuah kebajikan. Allah menganugerahkan iman demi kebahagiaan manusia. Allah lebih mendengarkan permohonan hamba-Nya yang beriman. Melalui hamba-Nya tersebut, Allah berkenan menyatakan segala kebaikan-Nya. Allah menghendaki agar manusia tahu caranya bersyukur dan berterima kasih atas segala kebaikan-Nya (bdk 2 Raja-Raja 5:14-17).

Saturday, September 10, 2016

REKONSILIASI JALAN MENUJU KERAHIMAN ILAHI

MINGGU BIASA XXIV TAHUN C 2016

Kalau ada perselisihan maka ada perdamaian kembali. Itulah yang dinamakan rekonsiliasi. Jurang pemisah bukan hanya terjadi pada hubungan manusia dan sesamanya saja, melainkan juga antara manusia dan Allah-nya. Putusnya hubungan antar manusia dapat disebabkan oleh berbagai hal; rata-rata dipicu oleh kesalahpahaman, hilangnya komunikasi, rasa mau menang sendiri, menyebarkan fitnah, mengadu domba, mengejar kehormatan dengan menghalalkan segala cara dan bersikerasnya diri kita terhadap pola pikir kita sendiri. Sedangkan putusnya hubungan manusia dengan Allah disebabkan oleh ketidaksetiaan, keangkuhan, dan kebebalan hati. Akibatnya terjadi jarak antara manusia dan Allah, manusia dan sesamanya. Semuanya itu dapat dipulihkan kembali dengan membangun kemauan dan niat rekonsiliasi (bdk. Keluaran 32:7-11.13-14). Hanya rekonsiliasi yang dapat memulihkan kembali keadaan yang menyebabkan terjadinya keterpisahan. Dengan rekonsiliasi semua mengalami damai  yaitu damai dengan Allah dan damai dengan sesama. Kalau kedua sisi tersebut tidak mengalami rekonsiliasi yang terwujud di dalam perdamaian, maka hati kita sendiri tidak akan menuai damai.

Monday, August 15, 2016

KESELAMATAN ITU MILIK SIAPA?

MINGGU BIASA XXI TAHUN C 2016

Hidup damai penuh dengan kesatuan dan persatuan merupakan dambaan semua orang. Seperti itulah suasana “Surga di bumi” atau Kerajaan Allah. Kerajaan Allah dan Kerajaan Surga itu sama artinya yaitu suasana damai dan persekutuan bersama dengan Allah yang hadir di antara kita atau “meraja”.  Hanya penekanannya saja yang berbeda; Kerajaan Surga lebih ditekankan kepada kesatuan bersama dengan Allah dalam kehidupan yang akan datang. Sedangkan Kerajaan Allah lebih ditekankan pada aspek kehadiran Allah yang ada dan bersama perjalanan kita di dunia ini. Namun keadaan kelak pun dapat diwujudnyatakan di dalam kehidupan sekarang di bumi dengan mengusahakan kedamaian, kerukunan dan kesatuan antar sesama dan dengan segenap makhluk hidup (bdk. Lumen Gentium 3). Itulah tugas kita untuk mengajak semua orang mengalami kesatuan dan persatuan, sebab dengan tujuan tersebut Allah mewahyukan diri-Nya melalui Kitab Suci, Tradisi dan Ajaran Gereja (bdk. Yes 66:18-21). Dalam Doa Bapa Kami dengan sangat jelas berkali-kali kita serukan dengan mengatakan “Jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di dalam surga”. Keadaan ini tidak sekali jadi ketika kita memohonnya. Hal ini diperlukan tindakan konkret dari diri kita sendiri. Maka kita dapat bertanya apa usaha yang dapat kita lakukan dalam mewujudkannya? Kalau usaha itu sudah kita lakukan, maka Allah akan menggenapi dan menyempurnakan segalanya itu.

Monday, August 1, 2016

BELAJAR MENJADI BIJAK DARI SALOMO

Dalam doanya, Salomo meminta kebijaksanaan kepada Tuhan, namun oleh Tuhan diberikan bonus umur panjang, sebab bonus ini tidak dimintanya. Untuk menguji kebijaksanaan yang diminta, Tuhan menghadirkan kepada Salomo permasalahan 2 wanita yang memperebutkan seorang anak.

Kitab Suci memang tidak memberikan kronologi secara detail. Maka kalau didetailkan menurut analisis saya seperti ini:

Kronologi 1:
Seorang wanita B tersadarkan bahwa anaknya mati karena tertindis tubuhnya. Lalu berpikir jahat. Ia menukarposisikan anaknya yang mati dengan anak wanita A. Lalu mengaku-ngaku itu anaknya yang hidup lalu menuduh anak wanita A yang mati, karena dia yakin orang lain tidak tahu kebenarannya. Tujuannya mencari dukungan untuk menjebloskan si wanita A ke penjara dan proses hukum, sehingga memperoleh anaknya. Si wanita B tentunya sudah ngomong kemana-mana menyebarkan fitnah atau kabar tidak benar untuk memperkuat dukungan. Sebagian orang percaya informasi itu.

Sunday, July 31, 2016

HARTA DAN KESELAMATAN

MINGGU BIASA XVIII TAHUN C 2016

Harta benda dan ilmu pengetahuan memang kita perlukan di dalam perjalanan hidup. Karena itulah kita bekerja dan bersusah payah mengusahakannya. Namun bukan berarti harta benda dan ilmu pengetahuan memberikan jaminan untuk meraih keselamatan hidup. Hanya iman dan perbuatan baik yang akan membawa kita kepada-Nya. Hal ini bukan berarti bahwa kesemuanya itu sia-sia belaka. Hal itu akan menjadi sia-sia jikalau tidak dipergunakan dengan semestinya, bahkan menjadikannya sebagai berhala jaman sekarang.

Monday, July 25, 2016

DOA DAN PENGORBANAN

Doa adalah komunikasi dengan Allah. Kerinduan seseorang kepada Allah yang diimani, dapat dilihat dari kedekatannya dengan Allah melalui doa. Kerinduan kepada Allah merupakan tanda kepercayaan akan iman yang dimiliki. Semakin dekat relasi seseorang dengan Allah, bukan hanya semakin besar kepercayaan iman yang dimiliki, melainkan juga menambahkan tingkat kesalehannya. Orang yang dikatakan saleh adalah orang yang tidak hanya beriman kepada Allah, tetapi juga memiliki kesucian hati. Sebab orang yang beriman belum tentu saleh hidupnya; masih ada topeng yang dikenakannya.

Sunday, July 17, 2016

KESEIMBANGAN DOA DAN PELAYANAN

Kita tentu pernah mendengar ungkapan ORA ET LABORA yang berarti BERDOALAH DAN BEKERJALAH. Kedua tindakan tersebut sama-sama baiknya, karena keduanya saling melengkapi dan saling membantu setiap orang menuju kepada kesucian. Doa akan menyucikan segala apa yang kita kerjakan dan lakukan dalam pelayanan. Sedangkan dalam doa, kita dapat membawa setiap orang kepada Allah untuk dipersembahkan dan dimohonkan berkat. Dalam kedua tindakan tersebut juga kita sama-sama bertemu dengan Tuhan. Kalau dalam doa, kita bertemu dengan Tuhan di dalam keheningan. Sedangkan di dalam karya, pekerjaan dan pelayanan, kita juga bertemu dengan Tuhan bukan hanya di dalam keheningan bahkan di dalam perjumpaan dengan sesama. Kerap kali Tuhan menghadirkan diri-Nya lewat sesama. Maka, apapun pekerjaan dan pelayanan yang kita berikan sesungguhnya diperuntukkan bagi Tuhan yang hadir secara nyata di dalam diri sesama. Karena itu perlu bagi kita memberikan yang terbaik kepada Tuhan dengan penuh sukacita. Maka Tuhan pun akan memberikan yang terbaik kepada kita (bdk. Kejadian 18:1-10a).

Saturday, July 9, 2016

MEMBANGUN SEMANGAT BERBELASKASIH

Inti dari pewartaan Sabda Tuhan adalah membangun semangat berbelaskasih. Belaskasih merupakan perwujudan dari cinta kasih kepada Allah dan sesama. Cinta kepada Allah dapat diwujudnyatakan dengan cara mendengarkan sabda-Nya, mengikuti perintah-Nya, patuh kepada segenap hukum-Nya dan dengan setia pula melaksanakannya. Perwujudan cinta kepada Allah tidak terlepas dari cinta kepada sesama. Dapat dikatakan bahwa Allah dan diri sesama itu saling berkaitan. Karena dalam diri sesama, hadirlah perwujudan Allah. Maka dengan berbelaskasih kepada sesama sama halnya mencintai Tuhan dengan segenap hati. Segenap hati berarti melibatkan seluruh yang ada di dalam diri kita yaitu: pikiran, perkataan dan perbuatan (bdk. Ulangan 30:10-14).

Thursday, June 30, 2016

DOA DARI RELUNG HATI


Terima kasih Tuhan,
Engkau telah tambahkan satu tahun kepadaku
untuk mengalami kebaikan-Mu,
setelah Engkau ukir aku di dalam sejuta pengalaman
yang penuh suka dan derita.
Ku tahu ada hikmah Engkau berikan
sebagai pembelajaran,
agar aku menjadi lebih baik dari waktu ke waktu
dan dari saat ke saat.
Segala pengalaman Engkau guratkan begitu dalam,
dengan sebuah rencana yang begitu misteri bagiku
tuk aku selami.
Namun aku tahu dari semua hikmah itu,
tak lain demi kebijaksanaan yang kan Engkau tanam.
Ladang begitu luas, dan Engkau tahu aku sang pekerja,
tuk bekerja dan menuai di ladang-Mu,
yang terhiasi rumput dan ilalang,
yang menjadi pergulatan bagiku
di dalam segenap hidupku.
Hanya satu yang kini kuingini
perkenankanlah daku hidup bersama-Mu.


(P. Dedy.S

Saturday, June 25, 2016

MINGGU BIASA XIII TAHUN C 2016

KEPANTASAN DALAM PANGGILAN

Setiap orang dipanggil ke dalam tugas perutusan. Panggilan itu sendiri terbagi menjadi 2 bagian yaitu panggilan umum dan panggilan khusus. Panggilan umum dialami oleh siapapun, namun panggilan khusus hanya ditujukan ke pribadi-pribadi tertentu. Apapun bentuk panggilan yang diterima, semuanya berasal dari satu sumber yakni Allah sendiri. Melalui kedua jenis panggilan itu, semua orang diajak mengalami kesucian hidup. Ada yang beranggapan bahwa kesucian hidup hanya milik kaum tertahbis; Hal ini tidak benar adanya; semua orang dapat mencapai kekudusan hidupnya sesuai pula dengan panggilan yang dipilih dan dijalaninya. Inti dari sebuah panggilan mengarah kepada perutusan yakni tugas KENABIAN atau pewartaan sabda Allah dan karya keselamatan. Tugas ini sudah kita dapatkan dan menjadi tanggungjawab kita sejak diri kita menerima pembaptisan. Restu keluarga tidak dapat dipandang sebelah mata beitu saja. Karena itu doa dan restu keluarga terutama orangtua dipandang perlu dalam menjalankan tugas panggilan. Namun jangan sampai karena alasan orangtua dan pekerjaan menjadi penghalang dalam panggilan dan perutusan. Orangtua merupakan simbol wakil Allah. Maka sebagai orangtua perlu membangun sikap lepas bebas dalam mengarahkan anaknya dalam meniti panggilan, apapun panggilannya (bdk. I Raja-Raja 19:16b.19-21).

Saturday, June 11, 2016

TANDA BELASKASIH ALLAH

MINGGU BIASA XI TAHUN C 2016
 
Cara Allah mencintai umat-Nya melalui banyak hal, salah satunya dengan memberikan teguran atau hukuman dan pengampunan. Dengan pemberian teguran atau hukuman, Allah bukan ingin menghakimi kita melainkan ingin menunjukkan betapa belaskasihnya Allah kepada diri kita. Tanpa sebuah teguran atau hukuman, kita tidak akan mengerti, sadar dan sesegera mungkin bertobat dari aneka kesalahan dan dosa yang kita telah perbuat. Cara Allah menegur atau menghukum kita juga melalui banyak cara, salah satunya melalui perantara orang-orang yang ada di dekat kita. Demikian juga yang dialami oleh Daud. Dengan teguran yang diberikan Natan kepadanya menyadarkan Daud dari segala dosanya. Sebagai tanda belaskasih, Allah masih mau mengampuni segala dosanya berkat kesadaran dan pertobatan Daud (bdk 2 Samuel 12:7-10.13).

Saturday, June 4, 2016

BELASKASIH MEMBAWA KEBANGKITAN

MINGGU BIASA X TAHUN C 2016
 
Kematian fisik dan kematian rohani dapat dialami jikalau kita menjauh dari belaskasih Allah karena dosa. Hanya belaskasih Allah yang memampukan kita bangkit kembali dari kematian berkat iman yang kita miliki. Iman itu ada di dalam hati dan tercetus di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Karena itulah Allah melihat diri kita dari dalam hati, sebab di sanalah iman kita berada dan tinggal. Kualitas iman dapat kita ukur melalui setiap pikiran yang ada, setiap perkataan yang kita ucapkan dan setiap perbuatan yang kita lakukan. Sama seperti apa yang dialami oleh Elia kepada si janda, maka melalui iman, kita diselamatkan, dibangkitkan dan memperoleh hidup (bdk. 1 Raja-Raja 17:17-24).

Saturday, May 28, 2016

EKARISTI PUNCAK HIDUP DAN IMAN

HARI RAYA TUBUH DAN DARAH KRISTUS
TAHUN C 2016

Penulis : P. Dedy.S

Setiap 14 hari setelah Pentakosta, Gereja merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah. Melalui hari raya ini, Gereja mau mengajak kita untuk lebih memaknai Ekaristi sebagai puncak hidup dan iman kita. Puncak dari ekaristi sendiri adalah komuni. Di sinilah kita mengalami persatuan dengan jemaat dan Allah sendiri. Selama hosti yang kita terima belum dikonseklir, akan tetap berupa roti. Ketika sudah dikonseklir di dalam konsekrasi saat Doa Syukur Agung, maka roti dan anggur itu sudah bukan lagi roti dan anggur, melainkan berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus. Karena itu setiap kali menyambut komuni, kita harus mengatakan “Amin” dengan lantang sebagai tanda bahwa kita percaya akan kehadiran Yesus dalam rupa hosti kudus. Walaupun hanya hosti yang kita terima saat komuni, sejatinya di dalam satu hosti sudah tersatukan tubuh dan darah. Sebab keduanya tidak dapat dipisahkan. Hanya seorang imam yang dapat melakukan konsekrasi, karena merekalah wakil Kristus dalam menguduskan dan mempersatukan kita. Maka sebelum seorang imam menguduskan kita, dirinya sendiri harus terlebih dulu dikuduskan bagi Allah (bdk Kejadian 14:18-20).

Saturday, May 14, 2016

PENTAKOSTA AWAL PERGERAKAN GEREJA

 
Penulis : P. Dedy.S
Sumber : Yohanes 14:15-16.23b-26

Hari ini Minguu 15 Mei Gereja merayakan Hari Raya Pentakosta. Pentakosta bukan hanya bermakna turunnya Roh Kudus dalam rupa lidah api, melainkan juga hari kelima puluh. Dikatakan hari kelima puluh karena dihitung sejak Hari Raya Paskah. Seperti halnya para murid yang menantikan curahan Roh Kudus di dalam diri dan hidup mereka, kitapun selama lima puluh hari pula diajak bertekun di dalam doa, ulet di dalam kebajikan dan pengajaran serta bersabar di dalam pengharapan sambil menantikan curahan Roh Kudus. Inilah yang dikatakan tradisi para rasul. Peristiwa ini menjadi tanda kelahiran Gereja. Maka dengan pencurahan Roh Kudus, hidup kita dituntun oleh Allah bukan diri sendiri; sehingga kita dimampukan untuk menjadi saksi dan pewarta kebenaran (bdk Kisah Para Rasul 2:1-11).

Wednesday, May 4, 2016

BERSAMA BUNDA MARIA MENUJU HIDUP BERKELIMPAHAN


Judul Buku : Bersama Bunda Maria Menuju Hidup Berkelimpahan
Paper Size : A4
Layout      : Normal landscape
Pages       : 42 page
File Size   : 13,7 MB
Type        : PDF

Download di bawah artikel ini.
 
Kedatangan dan kelahiran  Yesus di dalam hidup kita tidak terlepas dari peran Bunda Maria sebagai Bunda Allah dan Gereja. Berkat kesetiaan, kesediaan dan ketaatan Maria dalam mengandung akhirnya menjadi jalan masuk Allah ke dalam hidup manusia untuk mewartakan karya keselamatan. Melihat keterlibatan Maria dan misteri karya keselamatan itu, maka Gereja memberikan penghormatan secara khusus kepada Maria yang dinamakan devosi.

JADILAH PEMERSATU

MINGGU PASKAH VII TAHUN C 2016 - MINGGU KOMUNIKASI SEDUNIA

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Yohanes 17:20-26

Pada hari ini Minggu 08 Mei, Gereja mencanangkan sebagai Hari Komunikasi Sedunia. Komunikasi itu begitu penting. Tanpa komunikasi tidak akan pernah terjadi kesatuan dan persatuan. Demikian pula kesatuan dan persatuan kita dengan Allah, hanya dapat dilakukan melalui komunikasi. Satu-satunya alat penghubung atau komunikasi kita dengan Allah yaitu lewat doa. Untuk sampai kepada Allah dapat juga menggunakan perantara. Bunda Maria merupakan perantara kita kepada Sang Putra. Dari Sang Putra, harapan kita akan sampai kepada Allah. Doa saja tidaklah cukup untuk mengalami kesatuan bersama Allah, perlu pengorbanan diri. Memaafkan dan mengampuni merupakan salah satu bentuk pengorbanan diri terutama hati. Berani berkorban berarti berani menjadi saksi wafat dan kebangkitan Tuhan (bdk. Kisah Para Rasul 7:55-60).

Saturday, April 30, 2016

SETIA ITU MENDAMAIKAN

MINGGU PASKAH VI TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy. S
Sumber : Yohanes 14:23-29

Kesetiaan itu mudah diucapkan namun perlu proses dalam melakukannya. Karena untuk menjadi setia perlu sebuah komitmen dari dan di dalam diri sendiri. Kesetiaan itu akan mampu kita miliki apabila kita berani menyunat hati dari berbagai hal yang dapat menodai atau merusak dasar kesetiaan; yang akhirnya menjauhkan kita dari keselamatan. Selain itu kita perlu mengenakan Roh Kudus Allah dalam membangun pondasi kesetiaan iman. Dengan melibatkan Roh Kudus, hati akan tetap merasa damai dan hidup terasa tanpa beban walau kesetiaan sedang diuji.

Thursday, April 21, 2016

CINTA DASAR HIDUP MENGGEREJA

MINGGU PASKAH V TAHUN C 2016

Sumber: Yoh 13:31-33a.34-35
Penulis: P. Dedy.S
 
Gereja tidak dapat hanya dimengerti dan dipahami sebagai gedung tempat beribadah saja, melainkan sebagai perkumpulan umat beriman. Karena itu setiap anggota Gereja, yang sudah dibaptis dan calon baptis perlu hadir dan berkumpul bersama dalam mengalami hidup menggereja. Hadir saja tidak cukup tanpa sebuah keterlibatan bersama. Setiap anggota Gereja mau berkumpul karena didasari oleh semangat cinta kasih. Tanda yang menyertai perbuatan cinta kasih yaitu: kemauan untuk saling berbagi, saling meneguhkan, saling menguatkan, saling memaafkan, saling mengampuni, saling berbela rasa, saling menguduskan dan saling bekerja sama satu terhadap yang lain di dalam kebajikan dan kebenaran. Dengan demikian setiap orang menjadi sadar bahwa sesungguhnya di dalam perbuatan besar itu Allah mau menunjukkan kebaikan hati dan belaskasih-Nya (bdk. Kis 14:21b-27).

Wednesday, April 13, 2016

PANGGILAN HIDUP

MINGGU PASKAH IV ( MINGGU PEKAN PANGGILAN) TAHUN C 2016

Penulis   : P. Dedy.S
Sumber :  Yohanes 10:27-30

Pada Minggu ini Gereja mencanangkan sebagai Hari Minggu Panggilan. Ketika mendengar kata “Panggilan”, kita selalu terarah kepada sosok kaum biarawan biarawati atau rohaniwan rohaniwati. Panggilan itu ada dua jenis yaitu panggilan umum dan panggilan khusus. Panggilan umum adalah panggilan hidup yang ditujukan kepada kita semua tanpa terkecuali. Sedangkan panggilan khusus merupakan panggilan yang ditujukan untuk pribadi tertentu dengan tujuan khusus tertentu pula; salah satunya adalah hidup membiara. Apapun bentuk panggilan hidup, semuanya terlahir dari Gereja kecil yakni keluarga.

Thursday, April 7, 2016

UNDANGAN SANG MAHARAHIM

MINGGU PASKAH III TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Yohanes 21:1-19
Kapan Sang Maharahim mengundang? Pertanyaan itu tentu pernah hadir dalam diri kita. Setiap hari bahkan setiap saat Sang Maharahim mengundang diri kita untuk mengalami belaskasih-Nya. Undangan tersebut tidak harus segala sesuatu yang menyenangkan, namun kerap kali membawa diri kita untuk mengalami dan menjadi saksi wafat dan kebangkitan-Nya dimanapun dan kapanpun. Di balik kesemuanya itu, Allah Sang Maharahim ingin memberikan pengalaman rohani sebagai tanda kita diundang untuk dicintai-Nya dan mengalami belaskasih-Nya.

Friday, April 1, 2016

WAJAH KERAHIMAN ILAHI

MINGGU PASKAH II TAHUN C 2016

Sumber :  Yohanes 20:19-31
Penulis : P. Dedy.S

Minggu ini Gereja mencanangkan sebagai Hari Minggu Kerahiman Ilahi yaitu saatnya setiap umat mengalami betapa Maha Rahimnya Allah dengan memperoleh indulgensi penuh. Indulgensi merupakan penghapusan atas sisa siksa dosa. Indulgensi bukan hanya berguna bagi kita yang masih hidup, tetapi juga bagi keluarga kita yang sudah meninggal. Indulgensi merupakan bukti bahwa Allah berbelaskasih kepada kita.

Tuesday, March 22, 2016

KEBANGKITAN KRISTUS KEBANGKITAN KITA

MINGGU PASKAH TAHUN C 2016
 
Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Yohanes 20:1-9

Kehadiran Paskah ditandai dengan penyalaan lilin Paskah yang melambangkan kedatangan Allah Sang Maha Rahim dalam menghalau segala macam bentuk kegelapan yang menyelimuti seluruh hidup kita. Paskah berarti kebangkitan Kristus yang menang atas penderitaan, kesengsaraan, dosa dan kematian. Namun Paskah bukan hanya merayakan kebangkitan Kristus, melainkan juga menjadi kebangkitan kita bersama dari segala macam kelemahan, penderitaan, kesengsaraan, dan perbudakan manusia lama yang dipenuhi dosa. Kristus sebagai Allah Sang Maha Rahim telah menunjukkan belaskasih-Nya dengan mengampuni segala dosa, kelalaian dan kesalahan kita berkat iman dan kepercayaan yang kita miliki. Iman itulah yang menyelamatkan kita (bdk. Kisah Para Rasul 10:34a.37-43).

Saturday, March 19, 2016

MINGGU PALMA MINGGU SENGSARA

MINGGU PALMA TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Luk 22:14-23:56


Pada hari ini Minggu 20 Maret 2016 seluruh umat Katolik merayakan Minggu Palma sebagai pembuka pekan suci menuju Paskah. Saatnya bagi semua orang memasuki Retreat Agung dalam merenungkan penderitaan, sengsara dan kematian-Nya dalam karya keselamatan. Perayaan ini untuk mengenang kembali kedatangan Yesus masuk Yerusalem sebagai tujuan utama dalam misteri karya keselamatan.

Friday, March 11, 2016

KEBAIKAN HATI ALLAH

 MINGGU PRAPASKAH V TAHUN C 2016

Sumber : Yohanes 8:1-11
Penulis  : P. Dedy.S

Kebaikan hati tidak dapat diukur hanya melalui sebuah pemberian atau pertolongan, melainkan sebuah pengampunan, keadilan, tuntunan, bimbingan, dukungan, penerimaan diri, pengorbanan dan belaskasih. Semua kebaikan itu hanya ada dan berasal dari Allah sendiri. Melalui berbagai ragam kebaikan itu, sesungguhnya Allah ingin membangun sebuah harapan di dalam diri setiap umat-Nya akan kehidupan yang lebih baru dan lebih baik di masa mendatang.

Saturday, March 5, 2016

NIKMATNYA BELASKASIH ALLAH

MINGGU PRAPASKAH IV TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Luk 15:1-3. 11-32

Sepanjang 2016 kita akan diarahkan kepada pengalaman akan kerahiman Allah yang ditandai dengan belaskasih. Ciri khas belaskasih yang diberikan Allah yaitu terbukanya tangan dan hati Allah dalam menerima kembali diri kita tanpa sedikitpun Allah memperhitungkan seberapa dosa yang kita perbuat. Segala kebaikan yang berasal dari-Nya memberikan kenikmatan tersendiri bagi peziarahan hidup sampai kita masuk ke dalam tanah terjanji yaitu surgawi di bawah kepemimpinan Yosua baru yakni Kristus; di sanalah kita mengalami kembali kelimpahan bersama dengan Allah (bdk. Yos 5:9a.10-12).

Thursday, February 25, 2016

PERTOBATAN JALAN MENUJU BELASKASIH ALLAH

MINGGU PRAPASKAH III TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy.S
Sumber : Luk 13:1-9

Kerahiman Allah dapat dialami melalui belaskasih yang diberikan-Nya. Semuanya diberikan tanpa memandang siapapun dan seberapapun dosa yang diperbuat. Belaskasih-Nya lebih mudah dialami bagi kita yang menderita akibat penjajahan dan perbudakan dosa, sehingga kerahiman-Nya diharapkan mampu membebaskan kita dari aneka perbudakan dosa tersebut dan kembali mengalami belaskasih Allah. Musa merupakan salah satu pribadi terpilih dalam menyampaikan belaskasih Allah kepada umat. Allah tidak ingin membiarkan umat-Nya hidup dalam aneka penderitaan terlebih akibat dosa (bdk. Kel 3:1-8a.13-15).

Wednesday, February 24, 2016

BUKU PENDALAMAN AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2016

Buku yang dinantikan banyak orang dalam pekan Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2016 sekarang dapat didownload dengan gratis di sini.

BUKU APP KATEGORI ORANG MUDA KATOLIK (OMK) 2016

Edisi            : Cangkrukan rohani
Format        : PDF
Page Size    : A4 ( 2 pages per sheet)
Total Pages : 32

Buku dapat didownload di sini
Cover dapat didownload di sini


Saturday, February 20, 2016

PERJANJIAN TIMBAL BALIK ALLAH DAN MANUSIA

MINGGU PRAPASKAH II TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy. S
Sumber :  Lukas 9:28b-36

Ketika sebuah perjanjian diutarakan, di situlah terdapat sebuah ikatan antara kedua belah pihak yang saling berjanji. Tujuan perjanjian dibuat agar ada kesepakatan dan kerjasama. Agar perjanjian itu mendamaikan satu sama lain, maka setiap orang yang berjanji perlu menepati janji itu. Hal itu tentunya membawa konsekuensi bagi masing-masing.

Monday, February 15, 2016

BENARKAH TUHAN MENCOBAI?

Penulis : P.  Dedy. S

Pada artikel sebelumnya yang tertulis dengan judul “ IMAN YANG TAHAN UJI ” tentu mendatangkan banyak pertanyaan apakah benar bahwa Tuhan itu juga mencobai umat-Nya? Apakah cobaan itu bukannya datang dari si iblis sedangkan Tuhan hanya sebagai penolong? Apapun yang Tuhan mau buat, semuanya ada di luar kemampuan pikir manusia. Tidak seorang pun yang mampu menyelami hati dan pikiran Allah karena keterbatasan manusia. Hanya Tuhan yang mampu menyelami segenap pikiran dan hati manusia. Jadi, hak untuk mencobai atau tidak merupakan hak Tuhan. Sebagai manusia, kita hanya dapat menerima, mengalami dan merenungkannya.

Thursday, February 11, 2016

IMAN YANG TAHAN UJI

MINGGU PRAPASKAH I TAHUN C 2016

Penulis  : P. Dedy. S 
Sumber : Lukas 4:1-13

Ketika kita mengungkapkan pengakuan iman kita di dalam perayaan ekaristi maupun doa-doa seperti rosario, tidak cukup kalau pengakuan iman tersebut hanya dimengerti sebagai kepercayaan kita kepada Allah Sang Maha Rahim saja. Iman itu merupakan tanggapan kita atas wahyu yang diterima dari Allah berupa kasih, perhatian, pengampunan, dan belaskasih.

Friday, February 5, 2016

RABU ABU SEBAGAI TANDA TOBAT

Penulis : P. Dedy. S

Pada tahun ini Rabu Abu jatuh pada tanggal 10 Februari 2016. Dengan peringatan Rabu Abu dan dilanjutkan dengan penerimaan abu pertanda bahwa Masa Prapaskah sudah dimulai. Maka diharapkan seluruh umat menerima abu sebagai tanda tobat dan mengalami belaskasih Allah Sang Maha Rahim.

Thursday, February 4, 2016

MENJADI SEORANG UTUSAN SANG MAHA RAHIM

MINGGU BIASA V TAHUN C 2016

Sumber :  Lukas 5: 1-11
Penulis  : P. Dedy.S

Kita semua dipanggil ke dalam tugas perutusan oleh Sang Maha Rahim sesuai dengan bentuk panggilan yang kita telah pilih. Sang Maha Rahim telah memanggil dan mengutus kita sesuai dengan nama kita masing-masing. Itulah kegunaan pemilihan nama untuk Baptis dan Krisma selain nama diri. Karena itu nama sangatlah penting bagi kita, sebab di balik sebuah nama ada makna yang disampaikan. Apapun tugas, pekerjaan dan panggilan hidup kita namun semuanya mengarah kepada satu tujuan yakni mengenalkan dan menghadirkan Sang Maha Rahim bagi siapa saja. Tentu kita harus terlebih dahulu mengetahui siapa itu Sang Maha Rahim? Sangatlah tidak mungkin kita mengenalkan-Nya kepada semua orang, sementara kita sendiri tidak tahu dan mengenal-Nya lebih dalam. Maka, sudah saatnya kita memberanikan diri untuk menjadi seorang utusan Sang Maha Rahim seperti Nabi Yesaya yang dengan berani dan tegas mengatakan “ Inilah aku, utuslah aku!” (bdk. Yesaya 6:1-2a.3-8).

Dengan berani menjadi seorang utusan Sang Maha Rahim berarti kita sudah berani mewartakan tentang Sang Maha Rahim dan Karya Keselamatan-Nya bagi semua orang tanpa terkecuali. Karya Keselamatan yang ditawarkan oleh Sang Maha Rahim akan sampai kepada semua orang, jikalau kita mampu mengajak dan membawa setiap orang kembali ke dalam pelukan-Nya yang mesra dan mengalami Kerahiman Ilahi atau Belaskasihan. Jika ini terjadi, maka Paskah dapat dialami oleh semua orang. Sebab paskah berarti kebangkitan dari kedosaan menjadi manusia yang terselamatkan. Semuanya ini membutuhkan kerendahan hati dan iman yang teguh (bdk. I Korintus 15:1-11).

Menjadi seorang utusan harus berani berkorban dengan cara meninggalkan segala-galanya termasuk ego diri sendiri dan hanya mengikuti perkataan, petunjuk, arah langkah dan gaya hidup Sang Maha Rahim. Kita juga harus berani terbuka kepada rahmat Allah dan sesama, kita harus berani korbankan diri sendiri, dan berani terlibat langsung dengan segala kemampuan diri. Dengan semangat berkorban yang kita miliki, kita pun akan dimampukan untuk mengajak setiap orang memiliki semangat berkorban sebagai seorang utusan agar semua orang mengalami kelimpahan kasih bersama Sang Maha Rahim (bdk. Lukas 5: 1-11). 


Saturday, January 30, 2016

SANG MAHA RAHIM SUMBER PERUTUSAN KITA

MINGGU BIASA IV TAHUN C 2016

Sumber:  Lukas 4:21-30
Penulis : P. Dedy. S

Kita sering mendengarkan kata “ Perutusan “ lalu terjebak kepada pemahaman bahwa tugas perutusan itu adalah tugas Paus, Uskup, Imam, Diakon dan para biarawan biarawati. Padahal sesungguhnya tugas perutusan itu adalah tugas kita semua. Sejak dibaptis kita mendapatkan TRI TUGAS KRISTUS yaitu Imam, Nabi dan Raja. Sebagai Imam, kita bukan hanya sanggup memimpin doa-doa, melainkan memiliki kesanggupan dalam mempersembahkan diri sendiri bagi Tuhan dan sesama (Liturgia); Sebagai Nabi, kita diutus untuk mewartakan belaskasih Allah (Kerygma), memberikan kesaksian hidup kita (Martyria) tentang kebaikan Allah di dalam tugas pelayanan kita (Diakonia) entah di keluarga ataupun di masyarakat; Sebagai Raja, kita diutus untuk menggerakkan siapapun untuk tinggal di dalam persekutuan (Koinonia) termasuk diri sendiri dan anggota keluarga kita. Sumber tugas perutusan kita hanya satu yaitu Allah Sang Maha Rahim dengan tugas yang sama yaitu membawa belaskasih Allah kepada siapapun dan dimanapun dengan segala konsekuensinya (Bdk. Yeremia 1:4-5.17-19).

Hanya dengan cinta kasih kita akan dimampukan oleh Allah untuk melaksanakan tugas perutusan tersebut. Tanpa cinta kasih Allah, diri kita tidak akan mampu berbuat apa-apa. Untuk dapat tumbuh, hidup dan memiliki cinta kasih Allah, diri kita harus terlebih dahulu memiliki iman akan Allah di dalam hati. Sebab dari iman itulah akan tumbuh sebuah harapan akan belaskasih Allah di dalam hidup dan segala tugas yang kita laksanakan. Sehingga ketika aneka kesulitan datang menimpah diri kita, maka cinta kasih akan mengalahkan segalanya (Bdk. I Korintus 12:31-13:13).

Tugas perutusan diri kita bukan untuk orang-orang yang sepaham, seiman, sesuku dan sebagainya; melainkan untuk semua orang dari segala lapisan dan golongan, dari anak-anak sampai dewasa, dari yang muda sampai yang tua; agar semua orang dapat mengalami belaskasih Allah (Bdk. Lukas 4:21-30). Semua tugas perutusan itu harus dimulai dari diri sendiri, lalu keluarga dan selanjutnya masyarakat yang kita jumpai dimanapun kita berada.


Friday, January 22, 2016

SANG MAHA RAHIM ITULAH SANG SABDA

MINGGU BIASA III TAHUN C 2016

Penulis   : P. Dedy.S

Sumber : Lukas 1:1-4; 4:14-21

Ketika kita mendengar kata “ Sabda ”, kita tentu akan teringat akan Kitab Suci. Itu adalah Sabda yang tertuliskan. Sedangkan tidak semua Sabda tertuliskan; ada pula yang tidak tertulis atau bersifat lisan dan juga tersirat. Sabda yang tertulis dapat kita baca dari dalam Kitab Suci; Sabda yang bersifat lisan dapat kita dengar dari renungan-renungan atau khotbah atau homili; sedangkan Sabda yang tersirat dapat kita jumpai melalui pengalaman hidup sehari-hari. Walau caranya beragam, namun sumbernya tetap sama yaitu Allah Sang Maha Rahim. Allah mewartakan sabda itu dengan bahasa kita supaya kehadiran-Nya dapat dengan mudah kita dengar, alami, mengerti dan memahami-Nya. Sehingga hati kita menjadi mudah  tergerak untuk mengalami cinta dan belaskasih-Nya yang akan berakhir dengan sukacita. Sabda yang paling nyata dan hidup dapat kita temukan dalam diri Yesus. Kedatangan-Nya untuk menggenapi segala apa yang tertuliskan, terlisankan dan tersiratkan. Apakah kita telah menyadari kesemuanya itu dan berusaha menanggapi-Nya? (Bdk. Nehemia 8:3-5a, 6-7, 9-11).

Sabda tidaklah cukup hanya kita terima dan menyimpannya begitu saja; Sabda itu perlu kita teruskan melalui tugas pewartaan. Dengan mewartakan berarti kita andil dalam tugas pengajaran yang disebut katekese. Pengajaran atau pewartaan itu dapat dilakukan melalui  tugas kita masing-masing sesuai dengan bakat dan kemampuan yang kita miliki secara berbeda; walau tugas berbeda namun sumber pewartaan tetap sama yakni Allah Sang Maha Rahim (Bdk. I Korintus 12:12-30). Melalui pewartaan itu kita mengajak semua orang untuk mengalami belaskasih atau kerahiman Allah.

Dengan menjelma dalam diri Yesus, Allah Sang Maha Rahim yang adalah Sang Sabda ingin menunjukkan tanda solidaritas-Nya dengan kita semua; supaya Allah tidak lagi dikenal sebagai Allah yang transenden atau Allah yang jauh, melainkan menjadi Allah yang imanen atau Allah yang dekat yang akan membebaskan setiap orang dari berbagai belenggu, keterbatasan, penderitaan dan kesulitan hidup untuk beralih ke dalam sukacita melimpah bersama-Nya. Semua itu akan kita alami kalau kita mau mengundang dan menerima Sang Sabda dalam hidup kita (Bdk. Lukas 1:1-4; 4:14-21). 


Saturday, January 16, 2016

MINGGU BIASA II TAHUN C 2016

MENJADI MEMPELAI SANG MAHA RAHIM

Penulis : P. Dedy. S
Sumber : Yohanes 2:1-11

Ketika mendengar kata “mempelai”, kita akan terbawa ke dalam ingatan tentang hidup persatuan dan kesatuan antara suami istri dalam ikatan perkawinan. Memang demikianlah hubungan atau relasi antara Allah dan umat-Nya juga dilambangkan sebagai hubungan ikatan perkawinan seperti suami istri yang tak akan pernah terceraikan dengan cara apapun kecuali maut. Sekalipun aneka permasalahan menimpa hubungan tersebut dan menciptakan keretakan, namun Allah tidak akan membiarkan dan menelantarkan umat-Nya begitu saja seperti suami istri yang saling sangat mencintai dengan penuh kasih setia dalam untung maupun malang sampai maut memisahkannya. Allah Sang Maha Rahim akan tetap mengampuni dan menerima umat-Nya yang berdosa seperti Ketika salah satu pasangan suami istri kedapatan bersalah dan berdosa, namun masih bisa saling menerima dan mengampuninya (Bdk.Yesaya 62:1-5).

Setiap pasangan mempelai telah dianugerahi karunia yang berbeda satu sama lain yang berasal dari satu Roh yang sama. Maka sepasang mempelai akan mengalami kesatuan dan persatuan apabila aneka karunia itu saling disadari, disyukuri dan dimiliki; bukan menjadi perdebatan dan pertikaian yang berujung kepada keretakan bahkan kehancuran. Sebab Allah sendiri menghendaki agar kesatuan itu terjadi karena adanya perbedaan, sehingga saling melengkapi satu terhadap lainnya. Di sinilah sikap pelayanan setiap mempelai dapat terjadi (Bdk. I Korintus 12:4-11).

Sebagai mempelai sejati, Allah tidak akan berdiam diri ketika melihat kesulitan dan aneka masalah yang menimpa dan merusak kebahagiaan sepasang mempelai. Allah akan datang menolong tepat pada waktunya. Allah sebagai Sang Maha Rahim akan mengambil alih dalam mengatasi kesulitan yang menimpah umat kesayangan-Nya. Allah akan tetap memberikan yang terbaik bagi umat-Nya, sekalipun umat-Nya tidak setia kepada-Nya. Sama seperti Yesus yang menyimpan dan memberikan anggur terbaik kepada mempelai ketika kesulitan dialaminya di pesta perjamuan kawin di Kana. Maka, kita pun diharapkan selalu memberikan yang terbaik kepada sesama lebih-lebih kepada pasangan mempelai suami istri (Bdk. Yohanes 2:1-11).